
Padang – Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang (UNP) telah sukses menyelenggarakan “Pelatihan Mahendi (Henna Pengantin), Video Content Creator dan Digital Marketing.” Kegiatan yang ditujukan bagi guru-guru SMK Kecantikan di Kota Padang ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang di danai oleh LPPM UNP yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru dalam mendukung program Teaching Factory di SMK
Acara yang diikuti oleh guru-guru dari SMK Negeri 6 Padang dan SMK Negeri 7 Padang ini dibuka secara resmi di Aula Kantor Walikota Padang pada hari Senin, 4 Agustus 2025. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Guru Kecantikan se-Sumatera Barat, Novial Elsa Mayuna, M.Pd, dalam sambutannya saat membuka acara, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif UNP yang sejalan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pengajar di tingkat SMK. Ibu Ketua MGMP menyampaikan apresiasinya atas konsistensi yang dilakukan oleh Dosen Tata Rias dan Kecantikan dalam memberikan pelatihan kepada Guru-Guru SMK Kecantikan setiap tahunnya.

“Pelatihan ini sangat relevan untuk menjawab tantangan industri 4.0, di mana guru tidak hanya dituntut mahir dalam praktik keahlian, tetapi juga harus mampu mengemasnya dalam konten digital yang menarik dan memasarkan jasa-jasa yang ada dibidang kecantikan secara efektif,” ujar Novial Elsa Mayuna.
Kegiatan pelatihan inti dilaksanakan dalam dua hari di Laboratorium ER 1, Departemen Tata Rias dan Kecantikan UNP. Pada hari pertama, Sabtu, 9 Agustus 2025, peserta mendapatkan materi mendalam mengenai teori Mahendi yang disampaikan oleh Murni Astuti, S.Pd., M.Pd.T. Sesi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktik langsung henna pengantin yang dibawakan oleh narasumber dari industri kecantikan, Putri Yulian Sari. Para guru tampak antusias mengikuti setiap detail teknik yang diajarkan. Di akhir sesi, peserta dibimbing oleh tim mahasiswa PkM untuk mengambil footage video dari karya henna mereka sebagai bahan untuk pelatihan hari berikutnya.
Memasuki hari kedua, fokus pelatihan beralih ke ranah digital. Ketua pelaksana PkM, Vici Syahril Chairani, M.Pd, membuka sesi dengan materi mengenai social media marketing dan personal branding, yang krusial bagi para profesional di bidang kecantikan. Acara dilanjutkan dengan sesi kreatif pembuatan konten video yang dipandu oleh mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan, Annisa Hasna Fauzia. Peserta diajarkan teknik-teknik praktis mulai dari pengambilan gambar hingga proses editing video menggunakan aplikasi CapCut dan KwaiCut.
“Sasaran utama kami adalah lulusan SMK siap bersaing di dunia kerja yang serba digital, itulah sebabanya pelatihan diberikan kepada guru-guru, karena guru-guru adalah jembatan ilmu yang langsung mengajarkan kepada siswa di sekolah. Tujuan kami adalah membekali para guru dengan keterampilan komprehensif, mulai dari keahlian teknis seperti henna hingga kemampuan pemasaran digital. Ini adalah bekal penting agar program Teaching Factory di SMK tidak hanya menghasilkan produk atau jasa berkualitas, tetapi juga mampu menjangkau pasar yang lebih luas,” ungkap Vici Syahril Chairani.


Kegiatan pelatihan ditutup dengan sesi apresiasi, di mana tim PkM memberikan hadiah bagi peserta dengan hasil henna terbaik dan video editing paling kreatif. Momen ini disambut meriah dan menjadi puncak antusiasme peserta. Dalam sesi evaluasi, para guru memberikan testimoni positif dan merasa mendapatkan banyak ilmu baru yang siap diterapkan di sekolah masing-masing. Acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan seluruh peserta.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru SMK Kecantikan di Kota Padang semakin percaya diri dalam membimbing siswa-siswinya untuk menjadi lulusan yang siap kerja dan berwirausaha, sejalan dengan semangat program Teaching Factory yang digalakkan pemerintah.

(VSC-Admin)