
Tim dosen dan mahasiswa dari prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang (UNP) sukses menyelenggarakan Pelatihan Rias Panggung, Mahendi, Digital Marketing, dan Video Content Creator bagi ibu-ibu PKK dan remaja putri di Kampung Adat Balai Kaliki, Kota Payakumbuh. Kegiatan ini berlangsung sejak 29 Juli, 16-17 Agustus 2025 sebagai bagian dari Program Integrasi Prodi dan Nagari (PIPN) dengan Departemen Tata Rias dan Kecantikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNP. Program ini bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan praktis untuk memanfaatkan potensi wisata budaya sekaligus membuka peluang usaha di era digital.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Negeri Padang Bapak Krismadinata, S.T., M.T., Ph.D bersama Tim LPPM UNP, dan dihadiri oleh tim PKM dosen-dosen UNP, Bupati, Walikota, Kepala Dinas, tokoh-tokoh yang ada dilingkungan Payakumbuh, termasuk tokoh adat Kampung Adat Balai Kaliki. Setelah pembukaan, peserta mendapatkan orientasi mengenai tujuan pelatihan sekaligus pembekalan peralatan dan bahan yang digunakan selama proses pelatihan berlangsung. Suasana pelatihan menjadi semakin menarik ketika peserta diajak mengenal lebih dalam potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan melalui keterampilan tata rias panggung, mahendi, digital marketing, dan pembuatan konten kreatif berbasis video.


Rangkaian materi dimulai dengan sesi mengenai digital marketing yang disampaikan oleh Dr. Reflianto, S.T., M.Pd., dilanjutkan dengan pembahasan mengenai strategi pemasaran media sosial di bidang kecantikan oleh Vici Syahril Chairani, M.Pd.. Peserta kemudian mendapatkan materi tentang pembuatan konten video kreatif dari Annisa Hasna Fauzia, mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan UNP, yang memberikan pemahaman praktis tentang teknik pengambilan gambar, penyusunan konten, dan strategi publikasi di platform digital. Selanjutnya, pelatihan dilanjutkan dengan teori dan praktik rias panggung yang dipandu oleh Mitra Lusiana, S.ST., M.Pd.T.. Setelah praktik rias panggung, peserta diminta mengambil footage video hasil karya mereka yang akan digunakan dalam sesi video editing pada hari berikutnya.


Memasuki hari kedua, peserta mendapatkan materi tentang seni mahendi yang disampaikan oleh Murni Astuti, S.Pd., M.Pd.T.. Setelah mempelajari teknik dasar dan pola seni lukis tangan ini, peserta langsung mempraktikkannya pada model. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi editing video dan publikasi konten di media sosial, yang menjadi salah satu fokus utama pelatihan agar peserta mampu mempromosikan keterampilan dan jasa mereka secara lebih luas melalui platform digital.

Sebagai bentuk dukungan keberlanjutan keterampilan peserta, tim Prodi Tata Rias dan Kecantikan UNP juga menyerahkan paket kosmetik lengkap kepada ibu-ibu PKK dan remaja putri Kampung Adat Balai Kaliki. Paket kosmetik ini diharapkan dapat membantu peserta terus berlatih dan mengasah kemampuan rias mereka meskipun pelatihan telah selesai. Selain itu, untuk memberikan apresiasi terhadap semangat dan kreativitas peserta, panitia juga mengadakan penilaian khusus dan memberikan hadiah kepada peserta dengan hasil rias panggung terbaik dan mahendi terbaik. Suasana penyerahan hadiah berlangsung meriah dan penuh antusiasme, menjadi motivasi tersendiri bagi peserta untuk terus mengembangkan keterampilan mereka.

Ketua tim pengabdi, Dr. Vivi Efria Nova, S.ST., M.Pd.T., menjelaskan bahwa pelatihan ini hadir sebagai solusi atas keterbatasan masyarakat dalam memanfaatkan peluang ekonomi kreatif di era digital. “Kami ingin membekali peserta dengan keterampilan praktis, mulai dari tata rias panggung, seni mahendi, pemasaran digital, hingga pembuatan konten video kreatif. Harapannya, keterampilan ini dapat menjadi bekal mereka untuk meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus mendukung potensi wisata budaya Kampung Adat Balai Kaliki,” ujarnya.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan penuh dari Datua Rajo Mangkuto Nan Putiah, Alnoferi, sebagai mitra PIPN. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pengembangan potensi Kampung Adat Balai Kaliki sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan edukasi di Sumatera Barat. Menurutnya, kemampuan tata rias, seni mahendi, dan pemasaran digital yang diajarkan dapat menjadi modal penting bagi masyarakat dalam meningkatkan daya tarik wisata berbasis adat dan sejarah.

Sebagai luaran kegiatan, peserta menunjukkan peningkatan keterampilan yang signifikan. Ibu-ibu PKK dan remaja putri kini mampu melakukan rias panggung dan seni mahendi secara profesional, memproduksi konten video kreatif, serta memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan jasa dan produk kecantikan. Dengan keterampilan ini, masyarakat Kampung Adat Balai Kaliki diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekaligus memperkuat identitas budaya lokal melalui wisata berbasis kearifan tradisional.
Program ini sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin ke-11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Fokusnya adalah memberikan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan yang relevan, meningkatkan peluang kerja di sektor ekonomi kreatif, serta mendorong pengembangan potensi budaya dan wisata berbasis masyarakat lokal agar lebih berdaya saing di era digitalisasi.
(VSC-AdminTRK)