Padang, 1 September 2025
Selamat kepada mahasiswa Departemen Tata Rias dan Kecantikan yang lolos Program Student Exchange 2025 ke UiTM & UUM, Malaysia.


Alam Takambang Jadi Guru
Padang, 1 September 2025
Selamat kepada mahasiswa Departemen Tata Rias dan Kecantikan yang lolos Program Student Exchange 2025 ke UiTM & UUM, Malaysia.
Padang, 29 Agustus 2025 – Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (UNP), sukses menyelenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung meriah, interaktif, dan penuh antusiasme, menghadirkan berbagai materi, workshop, serta kegiatan kreatif yang dirancang untuk membekali mahasiswa baru dengan wawasan akademik dan profesional.
Rangkaian kegiatan PKKMB mencakup pengenalan profil program studi, pemaparan kurikulum terbaru, penjelasan mekanisme perkuliahan, hingga sesi motivasi tentang peluang karier di bidang tata rias dan kecantikan. Selain itu, mahasiswa baru juga memperoleh pembekalan soft skills mengenai komunikasi efektif, kerja sama tim, dan pengembangan kreativitas, yang menjadi modal penting dalam menghadapi perkembangan industri kecantikan dan spa yang semakin kompetitif.
Untuk menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan, panitia juga menghadirkan ice breaking, permainan interaktif, serta penampilan seni dan fashion show yang menambah semarak kegiatan. Melalui rangkaian acara ini, diharapkan terjalin keakraban antara mahasiswa baru, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa senior di lingkungan Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan.
Kaprodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan UNP, Ibu Merita Yanita, S.Pd., M.Pd.T menyampaikan apresiasinya terhadap semangat mahasiswa baru.
“Kami berharap melalui kegiatan PKKMB ini, mahasiswa baru tidak hanya mengenal dunia perkuliahan, tetapi juga memahami potensi besar yang dapat mereka kembangkan di bidang tata rias dan kecantikan. Prodi kami selalu mendorong kreativitas, inovasi, dan profesionalisme agar lulusan nantinya siap bersaing di dunia industri kecantikan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa baru, Fitri Apriani (angkatan 2025), juga mengungkapkan kesannya setelah mengikuti kegiatan PKKMB:
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena kami jadi lebih mengenal dunia perkuliahan dan prospek kerja di bidang kecantikan. Workshop dan permainan kelompoknya seru, membuat kami cepat akrab dengan teman-teman baru,” ungkapnya dengan antusias.
Dengan terselenggaranya PKKMB 2025, Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan UNP optimis mahasiswa baru akan lebih siap menghadapi tantangan perkuliahan serta mampu berkontribusi aktif dalam mengembangkan inovasi dan tren terbaru di industri kecantikan, baik di kancah lokal, nasional, maupun internasional.
Tim dosen dan mahasiswa dari prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang (UNP) sukses menyelenggarakan Pelatihan Rias Panggung, Mahendi, Digital Marketing, dan Video Content Creator bagi ibu-ibu PKK dan remaja putri di Kampung Adat Balai Kaliki, Kota Payakumbuh. Kegiatan ini berlangsung sejak 29 Juli, 16-17 Agustus 2025 sebagai bagian dari Program Integrasi Prodi dan Nagari (PIPN) dengan Departemen Tata Rias dan Kecantikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNP. Program ini bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan praktis untuk memanfaatkan potensi wisata budaya sekaligus membuka peluang usaha di era digital.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Negeri Padang Bapak Krismadinata, S.T., M.T., Ph.D bersama Tim LPPM UNP, dan dihadiri oleh tim PKM dosen-dosen UNP, Bupati, Walikota, Kepala Dinas, tokoh-tokoh yang ada dilingkungan Payakumbuh, termasuk tokoh adat Kampung Adat Balai Kaliki. Setelah pembukaan, peserta mendapatkan orientasi mengenai tujuan pelatihan sekaligus pembekalan peralatan dan bahan yang digunakan selama proses pelatihan berlangsung. Suasana pelatihan menjadi semakin menarik ketika peserta diajak mengenal lebih dalam potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan melalui keterampilan tata rias panggung, mahendi, digital marketing, dan pembuatan konten kreatif berbasis video.
Rangkaian materi dimulai dengan sesi mengenai digital marketing yang disampaikan oleh Dr. Reflianto, S.T., M.Pd., dilanjutkan dengan pembahasan mengenai strategi pemasaran media sosial di bidang kecantikan oleh Vici Syahril Chairani, M.Pd.. Peserta kemudian mendapatkan materi tentang pembuatan konten video kreatif dari Annisa Hasna Fauzia, mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan UNP, yang memberikan pemahaman praktis tentang teknik pengambilan gambar, penyusunan konten, dan strategi publikasi di platform digital. Selanjutnya, pelatihan dilanjutkan dengan teori dan praktik rias panggung yang dipandu oleh Mitra Lusiana, S.ST., M.Pd.T.. Setelah praktik rias panggung, peserta diminta mengambil footage video hasil karya mereka yang akan digunakan dalam sesi video editing pada hari berikutnya.
Memasuki hari kedua, peserta mendapatkan materi tentang seni mahendi yang disampaikan oleh Murni Astuti, S.Pd., M.Pd.T.. Setelah mempelajari teknik dasar dan pola seni lukis tangan ini, peserta langsung mempraktikkannya pada model. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi editing video dan publikasi konten di media sosial, yang menjadi salah satu fokus utama pelatihan agar peserta mampu mempromosikan keterampilan dan jasa mereka secara lebih luas melalui platform digital.
Sebagai bentuk dukungan keberlanjutan keterampilan peserta, tim Prodi Tata Rias dan Kecantikan UNP juga menyerahkan paket kosmetik lengkap kepada ibu-ibu PKK dan remaja putri Kampung Adat Balai Kaliki. Paket kosmetik ini diharapkan dapat membantu peserta terus berlatih dan mengasah kemampuan rias mereka meskipun pelatihan telah selesai. Selain itu, untuk memberikan apresiasi terhadap semangat dan kreativitas peserta, panitia juga mengadakan penilaian khusus dan memberikan hadiah kepada peserta dengan hasil rias panggung terbaik dan mahendi terbaik. Suasana penyerahan hadiah berlangsung meriah dan penuh antusiasme, menjadi motivasi tersendiri bagi peserta untuk terus mengembangkan keterampilan mereka.
Ketua tim pengabdi, Dr. Vivi Efria Nova, S.ST., M.Pd.T., menjelaskan bahwa pelatihan ini hadir sebagai solusi atas keterbatasan masyarakat dalam memanfaatkan peluang ekonomi kreatif di era digital. “Kami ingin membekali peserta dengan keterampilan praktis, mulai dari tata rias panggung, seni mahendi, pemasaran digital, hingga pembuatan konten video kreatif. Harapannya, keterampilan ini dapat menjadi bekal mereka untuk meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus mendukung potensi wisata budaya Kampung Adat Balai Kaliki,” ujarnya.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan penuh dari Datua Rajo Mangkuto Nan Putiah, Alnoferi, sebagai mitra PIPN. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pengembangan potensi Kampung Adat Balai Kaliki sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan edukasi di Sumatera Barat. Menurutnya, kemampuan tata rias, seni mahendi, dan pemasaran digital yang diajarkan dapat menjadi modal penting bagi masyarakat dalam meningkatkan daya tarik wisata berbasis adat dan sejarah.
Sebagai luaran kegiatan, peserta menunjukkan peningkatan keterampilan yang signifikan. Ibu-ibu PKK dan remaja putri kini mampu melakukan rias panggung dan seni mahendi secara profesional, memproduksi konten video kreatif, serta memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan jasa dan produk kecantikan. Dengan keterampilan ini, masyarakat Kampung Adat Balai Kaliki diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekaligus memperkuat identitas budaya lokal melalui wisata berbasis kearifan tradisional.
Program ini sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin ke-11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Fokusnya adalah memberikan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan yang relevan, meningkatkan peluang kerja di sektor ekonomi kreatif, serta mendorong pengembangan potensi budaya dan wisata berbasis masyarakat lokal agar lebih berdaya saing di era digitalisasi.
(VSC-AdminTRK)
Padang – Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang (UNP) telah sukses menyelenggarakan “Pelatihan Mahendi (Henna Pengantin), Video Content Creator dan Digital Marketing.” Kegiatan yang ditujukan bagi guru-guru SMK Kecantikan di Kota Padang ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang di danai oleh LPPM UNP yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru dalam mendukung program Teaching Factory di SMK
Acara yang diikuti oleh guru-guru dari SMK Negeri 6 Padang dan SMK Negeri 7 Padang ini dibuka secara resmi di Aula Kantor Walikota Padang pada hari Senin, 4 Agustus 2025. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Guru Kecantikan se-Sumatera Barat, Novial Elsa Mayuna, M.Pd, dalam sambutannya saat membuka acara, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif UNP yang sejalan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pengajar di tingkat SMK. Ibu Ketua MGMP menyampaikan apresiasinya atas konsistensi yang dilakukan oleh Dosen Tata Rias dan Kecantikan dalam memberikan pelatihan kepada Guru-Guru SMK Kecantikan setiap tahunnya.
“Pelatihan ini sangat relevan untuk menjawab tantangan industri 4.0, di mana guru tidak hanya dituntut mahir dalam praktik keahlian, tetapi juga harus mampu mengemasnya dalam konten digital yang menarik dan memasarkan jasa-jasa yang ada dibidang kecantikan secara efektif,” ujar Novial Elsa Mayuna.
Kegiatan pelatihan inti dilaksanakan dalam dua hari di Laboratorium ER 1, Departemen Tata Rias dan Kecantikan UNP. Pada hari pertama, Sabtu, 9 Agustus 2025, peserta mendapatkan materi mendalam mengenai teori Mahendi yang disampaikan oleh Murni Astuti, S.Pd., M.Pd.T. Sesi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktik langsung henna pengantin yang dibawakan oleh narasumber dari industri kecantikan, Putri Yulian Sari. Para guru tampak antusias mengikuti setiap detail teknik yang diajarkan. Di akhir sesi, peserta dibimbing oleh tim mahasiswa PkM untuk mengambil footage video dari karya henna mereka sebagai bahan untuk pelatihan hari berikutnya.
Memasuki hari kedua, fokus pelatihan beralih ke ranah digital. Ketua pelaksana PkM, Vici Syahril Chairani, M.Pd, membuka sesi dengan materi mengenai social media marketing dan personal branding, yang krusial bagi para profesional di bidang kecantikan. Acara dilanjutkan dengan sesi kreatif pembuatan konten video yang dipandu oleh mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan, Annisa Hasna Fauzia. Peserta diajarkan teknik-teknik praktis mulai dari pengambilan gambar hingga proses editing video menggunakan aplikasi CapCut dan KwaiCut.
“Sasaran utama kami adalah lulusan SMK siap bersaing di dunia kerja yang serba digital, itulah sebabanya pelatihan diberikan kepada guru-guru, karena guru-guru adalah jembatan ilmu yang langsung mengajarkan kepada siswa di sekolah. Tujuan kami adalah membekali para guru dengan keterampilan komprehensif, mulai dari keahlian teknis seperti henna hingga kemampuan pemasaran digital. Ini adalah bekal penting agar program Teaching Factory di SMK tidak hanya menghasilkan produk atau jasa berkualitas, tetapi juga mampu menjangkau pasar yang lebih luas,” ungkap Vici Syahril Chairani.
Kegiatan pelatihan ditutup dengan sesi apresiasi, di mana tim PkM memberikan hadiah bagi peserta dengan hasil henna terbaik dan video editing paling kreatif. Momen ini disambut meriah dan menjadi puncak antusiasme peserta. Dalam sesi evaluasi, para guru memberikan testimoni positif dan merasa mendapatkan banyak ilmu baru yang siap diterapkan di sekolah masing-masing. Acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan seluruh peserta.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru SMK Kecantikan di Kota Padang semakin percaya diri dalam membimbing siswa-siswinya untuk menjadi lulusan yang siap kerja dan berwirausaha, sejalan dengan semangat program Teaching Factory yang digalakkan pemerintah.
(VSC-Admin)